MATERI
SKU-24
Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan
lebar.
Kompas adalah alat untuk menetapkan arah mata angin.
Komponen utama kompas adalah jarum yang terpengaruh
dengan medan magnet bumi yang menyebabkan jarum tersebut
selalu menunjuk arah utara-selatan. Terdapat beberapa jenis
kompas diantaranya adalah:
Kompas saku
Kompas bidik lensa
Kompas bidik prisma
Kompas silva
Kompas digital
Kompas yang biasa digunakan oleh anggota pramuka dikenal
sebagai kompas bidik karena kompas ini dapat digunakan untuk
mencari sudut dengan cara membidik. Kompas bidik memiliki
bagian-bagian: (a). Dial (permukaan tempat panah, angka, dan
huruf); (b). Pembidik (lensa dan celah bidik); (c). Panah magnetik
(jarum penunjuk); (d) visir (lubang pembidik) dengan kawat bidik;
(e). Dudukan ibu jari (tempat penggantung); (f). Tutup dial dengan garis bersudut 45 derajat
16 Arah Mata Angin terdiri atas:
Utara (U): 0 0 atau 360 0
Utara Timur Laut (UTL): 22.5°
Timur Laut (TL): 045°
Timur Timur Laut (TTL): 067.5°
Timur (T): 90°
Timur Menenggara (TMG): 112.5°
Tenggara (TG): 135°
Selatan menenggara (SMG): 157.5°
Selatan (S): 180°
Selatan Barat Daya (SBD): 202°
Barat Daya (BD): 225°
Barat Barat Daya (BBD): 247.5°
Barat (B): 270°
Barat Barat Laut (BBL): 292.5°
Barat Laut (BL): 315°
Utara Barat Laut (UBL): 337.5°
Untuk menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan
kompas, kita bisa berpedoman pada:
Kuburan islam atau kristen; selalu menunjuk arah
utara-selatan.
Masjid atau mushola; menghadap timur
Matahari dan bayangan matahari; terbit di timur dan
tenggelam di barat
Rasi bintang; (a). Rasi bintang Salib Selatan (Crux /
Gubung Penceng/Layang-layang) untuk menentukan
arah Selatan. (b). Rasi bintang Orion (Waluku) untuk
menentukan arah utara. (c). 3. Rasi bintang Biduk
(Beruang Besar/Great Bear) untuk menentukan arah
selatan.
Menaksir Tinggi. Salah satu cara
menaksir tinggi (semisal pohon)
adalah dengan metode
perbandingan. Caranya: (a).
Dirikan tongkat (BD); (b). intailah
dari titik “C” ke puncak benda
yang ditaksir (titik “E”) melalui puncak tongkat (titik “D”); (c).
Geserlah maju mundur tongkat (BD) atau titik pengintaian (titik
“C”) hingga antara “C” , “D” dan “E” terbentuk garis lurus (Lihat
gambar); (d). Ukur panjang BC dan AC; (e). Gunakan rumus: AE =
BD X AC : BC untuk mencari tinggi AE (benda yang ditaksir
tingginya).
Contoh: AE = BD X AC : BC
= 160 X 960 : 200
= 153.600 : 200
= 768 cm
= 7,7 m
AE : Benda yang ditaksir
tingginya
BD : Tongkat (160 cm)
AC : 960 cm
BC : 200 cm
Menaksir Lebar dengan metode
perbandingan. Caranya: (a).
Tentukan titik “A” disebrang
sungai, bisa sebuah benda yang
menonjol. (b) Tentukan titik “B”
(harus sejajar dengan titik “A”/
membentuk sudut suku – siku dengan tepi sungai). (c).
Berjalanlah menuju titik “C”, dengan jarak bebas (terserah) lalu
tandai. (d). Berjalan ke titik “D” sejauh setengah / separo jarak
“BC”. (e). Carilah titik “E” sampai terbentuk garis lurus antara
“ACE” dimana sudut “CDE” siku-siku. (f). Ukurlah “DE” (“DE” X 2 =
“AB”). Contoh:
AB : Lebar yang ditaksir
BC : 500 cm
CD : 250 cm (setengah BC)
DE : 200 cm
RUMUS: AB = 2 X DE
= 2 X 200
= 400 cm
SKU-24
Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan
lebar.
Kompas adalah alat untuk menetapkan arah mata angin.
Komponen utama kompas adalah jarum yang terpengaruh
dengan medan magnet bumi yang menyebabkan jarum tersebut
selalu menunjuk arah utara-selatan. Terdapat beberapa jenis
kompas diantaranya adalah:
Kompas saku
Kompas bidik lensa
Kompas bidik prisma
Kompas silva
Kompas digital
Kompas yang biasa digunakan oleh anggota pramuka dikenal
sebagai kompas bidik karena kompas ini dapat digunakan untuk
mencari sudut dengan cara membidik. Kompas bidik memiliki
bagian-bagian: (a). Dial (permukaan tempat panah, angka, dan
huruf); (b). Pembidik (lensa dan celah bidik); (c). Panah magnetik
(jarum penunjuk); (d) visir (lubang pembidik) dengan kawat bidik;
(e). Dudukan ibu jari (tempat penggantung); (f). Tutup dial dengan garis bersudut 45 derajat
16 Arah Mata Angin terdiri atas:
Utara (U): 0 0 atau 360 0
Utara Timur Laut (UTL): 22.5°
Timur Laut (TL): 045°
Timur Timur Laut (TTL): 067.5°
Timur (T): 90°
Timur Menenggara (TMG): 112.5°
Tenggara (TG): 135°
Selatan menenggara (SMG): 157.5°
Selatan (S): 180°
Selatan Barat Daya (SBD): 202°
Barat Daya (BD): 225°
Barat Barat Daya (BBD): 247.5°
Barat (B): 270°
Barat Barat Laut (BBL): 292.5°
Barat Laut (BL): 315°
Utara Barat Laut (UBL): 337.5°
Untuk menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan
kompas, kita bisa berpedoman pada:
Kuburan islam atau kristen; selalu menunjuk arah
utara-selatan.
Masjid atau mushola; menghadap timur
Matahari dan bayangan matahari; terbit di timur dan
tenggelam di barat
Rasi bintang; (a). Rasi bintang Salib Selatan (Crux /
Gubung Penceng/Layang-layang) untuk menentukan
arah Selatan. (b). Rasi bintang Orion (Waluku) untuk
menentukan arah utara. (c). 3. Rasi bintang Biduk
(Beruang Besar/Great Bear) untuk menentukan arah
selatan.
Menaksir Tinggi. Salah satu cara
menaksir tinggi (semisal pohon)
adalah dengan metode
perbandingan. Caranya: (a).
Dirikan tongkat (BD); (b). intailah
dari titik “C” ke puncak benda
yang ditaksir (titik “E”) melalui puncak tongkat (titik “D”); (c).
Geserlah maju mundur tongkat (BD) atau titik pengintaian (titik
“C”) hingga antara “C” , “D” dan “E” terbentuk garis lurus (Lihat
gambar); (d). Ukur panjang BC dan AC; (e). Gunakan rumus: AE =
BD X AC : BC untuk mencari tinggi AE (benda yang ditaksir
tingginya).
Contoh: AE = BD X AC : BC
= 160 X 960 : 200
= 153.600 : 200
= 768 cm
= 7,7 m
AE : Benda yang ditaksir
tingginya
BD : Tongkat (160 cm)
AC : 960 cm
BC : 200 cm
Menaksir Lebar dengan metode
perbandingan. Caranya: (a).
Tentukan titik “A” disebrang
sungai, bisa sebuah benda yang
menonjol. (b) Tentukan titik “B”
(harus sejajar dengan titik “A”/
membentuk sudut suku – siku dengan tepi sungai). (c).
Berjalanlah menuju titik “C”, dengan jarak bebas (terserah) lalu
tandai. (d). Berjalan ke titik “D” sejauh setengah / separo jarak
“BC”. (e). Carilah titik “E” sampai terbentuk garis lurus antara
“ACE” dimana sudut “CDE” siku-siku. (f). Ukurlah “DE” (“DE” X 2 =
“AB”). Contoh:
AB : Lebar yang ditaksir
BC : 500 cm
CD : 250 cm (setengah BC)
DE : 200 cm
RUMUS: AB = 2 X DE
= 2 X 200
= 400 cm
terima kasih kakak sangat bermanfaat
BalasHapussangat membantu....
BalasHapusTerimakasih Ka,sangat membantu:))
BalasHapusMakasih kak,membantu banget :")
BalasHapusSalam pramuka
BalasHapussalam
HapusTulisan ya di besarkan ya kak....thanksπππ
BalasHapusMakasih k membantu banget
BalasHapusMakasih k membantu banget
BalasHapusSalam pramuka
BalasHapusMakasih kak
BalasHapusMakasih ka
BalasHapusππππππππ
BalasHapusmakasih yaaaaππππ
BalasHapusSangat membantu sekaliπππ
BalasHapusTrimakasik kak materinya semoga bermanfaat amin
BalasHapusTerimakasih kak, ini materinya sangat bermanfaat
BalasHapusMakasih kak ini sangat membantu saya me ngisi ramuπ€π€π€π€π€
BalasHapusTidak terlalu jelas kak tolong jelaskan
BalasHapusMakasih
BalasHapusPuyeng
BalasHapusTerimakasih kak ππ
BalasHapusSangat membantu sekali kak maakasihπ€ππ€ππ
BalasHapusTerimakasih banyak kak sangat membantu sekali dalam ujian sku
BalasHapusMksh kk ini sangat membantu
BalasHapuskebanyakan
BalasHapusnulisnya
Kok itam
BalasHapusTerimakasih Jawaban nya sangat membantu
BalasHapus